Romantisme Malam di Kota Yogyakarta (Tugu Jogja dan Malioboro) part 2

Setelah menikmati romantisme Tugu Jogja, waktunya untuk jalan-jalan di Malioboro.

Malioboro

Mendengar kata Malioboro ini tentu sudah tidak asing lagi bagi anda. Ya, tempat satu ini memang menjadi salah satu kawasan wisata yang sangat terkenal di Yogyakarta. Namun bagi anda yang belum pernah mengunjunginya tentu penasaran, apa saja yang menarik dari Malioboro ini?
Malioboro merupakan nama suatu jalan yang membentang sepanjang 0 km hingga dekat Stasiun Tugu. Sejak zaman dahulu, jalan Malioboro ini sangat terkenal dengan shoping areanya karena di sana banyak sekali terdapat toko pakaian, pernak-pernik, oleh-oleh, serta banyak juga penjual warung lesehan seperti angkringan dan lain-lain. Sehingga menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi, terutama bagi para wisatawan baik lokal maupun wisatawan asing. Berbeda dengan kawasan shoping area di tempat lainnya, Malioboro ini memiliki ciri khas tersendiri. Walaupun terlihat modern, namun nuansa tradisional jogja masih sangat melekat pada kawasan satu ini.

Menurut beberapa sumber informasi yang kami dapatkan, nama Malioboro ini ternyata diambil dari bahasa sangsekerta yang berarti “Jalan karangan bunga”. Konon pada zaman dahulu, jalan Malioboro ini awalnya merupakan sebuah jalan yang tidak seramai sekarang, dan hanya digunakan masyarakat untuk menuju ke Kraton Yogyakarta saja. Ketika keraton mengadakan sebuah acara, jalan Malioboro ini kemudian akan dipenuhi dengan karangan bunga untuk menyambut para tamu maupun kerabat Raja yang menuju ke kraton. Sehingga jalan ini kemudian dinamakan Jalan Malioboro.
Suasana Malam di Malioboro
Seiring dengan berjalannya waktu dengan adanya Pasar Beringharjo di sisi selatan, jalan Malioboro mulai ramai dan sering dijadikan sebagai tempat perdagangan. Hingga akhirnya meluas sampai ke utara dekat Stasiun Tugu. Kawasan Malioboro pun terus berkembang hingga kini menjadi salah satu pusat perekonomian di Yogyakarta. Walaupun sekarang sudah menjadi kawasan yang ramai, jalan Malioboro ini juga masih sering digunakan untuk rangkaian acara budaya, baik dari Kraton Yogyakarta maupun masyarakat, seperti kirap, acara budaya, festival kesenian dan lain-lain.

Di sepanjang Malioboro ini terdapat beberapa pusat perbelanjaan seperti mall, toko pernak-pernik, dan toko oleh-oleh. Jadi kita bisa berbelanja apapun yang ingin kita bawa pulang saat berwisata ke Yogyakarta seperti aneka penak-pernik, cinderamata, batik khas jogja, maupun makanan tradisional. Harganya pun tidak terlalu mahal, bahkan di beberapa toko kita bisa juga menawar apa yang ingin kita beli. Sehingga ada kesempatan untuk kita mendapatkan harga yang lebih murah.
Menikmati Wedang Ronde Di Malioboro
Puas dengan berbelanja, waktunya untuk mencicipi kuliner lesehannya. Di jalan Malioboro ini terdapat 3 jalur khusus. 2 diantaranya merupakan jalur yang dikhususkan untuk pejalan kaki, dan 1 jalur untuk kendaraan. Di sepanjang jalur pejalan kaki inilah, banyak terdapat warung makan seperti warung angkringan, wedang ronde, dan aneka warung lesehan lainnya. Tidak hanya itu saja, di sepanjang jalur pejalan kaki ini biasanya juga terdapat beberapa seniman jalanan yang sedang menunjukkan aksi mereka, seperti grup music tradisional, maupun seniman jalanan lainnya, yang tentu dapat membuat suasana malam di Malioboro semakin romantis.
Kereta Kuda Atau Andong
Setelah menikmati kuliner lesehan, apabila kita masih kurang puas, kita bisa menikmati beberapa tempat menarik lainnya di sekitar kawasan Malioboro ini. Beberapa tempat menarik yang paling ramai di kunjungi biasanya adalah di sekitar Benteng Vredeburg atau sekitar Monumen Serangan Umum 11 Maret. Untuk menuju ke sana, kita bisa berjalan kaki ke selatan dari mengikuti jalan Malioboro ini. Jarak untuk menuju ke sana lumayan cukup jauh apabila kita berjalan kaki. Namun anda tidak perlu khawatir, untuk menuju ke sana kita bisa memakai transportasi tradisional seperti Becak maupun Andong. Untuk masalah biayanya, biasanya relative murah, namun kita masih bisa menawar untuk mendapatkan harga yang lebih murah dari mereka. Berjalan-jalan dengan menggunakan transportasi tradisional ini tentunya bisa memberikan pengalaman menarik bagi anda.


Bagaimana? tertarik untuk berkunjung ke sana?  Yuk buktikan sendiri dan ceritakan kepada teman-teman, pengalaman menarik kamu di sini !

Sekian dulu cerita perjalanan kami saat menikmati romantisme malam kota Yogyakarta kali ini. Untuk lebih jelasnya dan seperti apa keasikan suasana malam di kota Yogyakarta ini. Ada baiknya kita tonton dulu video perjalanan kami satu ini.


Semoga bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi untuk liburan akhir pekan anda.

Happy Vacation Guys! Dan Budayakan Berwisata Ramah Lingkungan Ya !


Related Posts:

0 Response to "Romantisme Malam di Kota Yogyakarta (Tugu Jogja dan Malioboro) part 2"

Post a Comment